Senin, 20 April 2009
153 Peserta UN Tidak Hadir
Jangan Percaya pada Kunci Jawaban Versi SMS
Rabu, 23 April 2008 | 15:00 WIB
Bandung, Kompas - Pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional atau UN untuk tingkat SMA, SMK, dan MA di Kota Bandung, Selasa (22/4), tercatat sebanyak 153 peserta tidak hadir. Sebagian besar karena telah mengundurkan diri sebagai peserta.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji mengatakan, peserta UN dari SMA di Kota Bandung berjumlah 21.472 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 54 siswa yang tidak hadir, yaitu 34 siswa beralasan sakit, dan 20 siswa mengundurkan diri.
Jumlah peserta UN sekolah menengah kejuruan (SMK) sebanyak 10.295 orang. Sebanyak 27 peserta di antaranya tidak hadir karena sakit dan 66 siswa mengundurkan diri. Jumlah peserta UN dari madrasah aliyah (MA) sebanyak 1.367 orang. Empat siswa di antaranya tak hadir karena karena sakit dan dua siswa mengundurkan diri.
Jumlah total peserta UN tingkat SMA dan SMK di Kota Bandung adalah 33.134 siswa. Sebanyak 153 siswa tidak hadir, yaitu 65 siswa beralasan sakit dan 88 orang mengundurkan diri. Menurut Oji, peserta UN yang sakit akan mengikuti ujian susulan pekan depan dengan soal yang berbeda dengan soal hari Selasa.
"Pelaksanaan ujiannya bisa digabungkan di satu sekolah, atau bisa juga dilaksanakan di rumah sakit. Bisa juga di rumah peserta ujian jika mereka masih sakit tetapi ingin mengikuti UN," kata Oji.
Pelaksanaan UN di rumah ataupun rumah sakit akan mengikuti prosedur seperti UN di sekolah dengan pengawas dua orang. Peserta yang mengundurkan diri, menurut Oji, disebabkan alasan pindah ke sekolah lain, menikah, bekerja, dan tidak memberikan alasan kepada sekolah asalnya.
Di SMA Negeri 16, Kota Bandung, pada hari pertama ujian kemarin siswa datang ke sekolah lebih awal agar tidak terlambat. Sebagian besar peserta UN sudah siap sejak pukul 07.00, satu jam sebelum UN dilangsungkan.
Di sekolah tersebut terdapat 418 peserta, yaitu 150 siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dan 268 siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Hanya satu siswa tidak hadir karena sakit. Menurut Wahyudin, Kepala Sekolah SMA Negeri 16, peserta yang sakit bisa mengikuti UN susulan Selasa pekan depan.
"Kami sudah menerima surat pemberitahuan dari orangtua siswa," kata Wahyudin.
Menanggapi beredarnya isu jawaban lewat layanan pesan pendek (SMS), Oji berharap peserta tidak memercayai informasi tersebut. "Soal ujian terdiri dari berbagai paket. Bisa jadi deretan huruf yang dianggap kunci jawaban itu bukan berasal dari paket yang mereka terima di kelas saat ujian. SMS tersebut menyesatkan," kata Oji. Cirebon
Sementara itu, UN di Kabupaten Cirebon sedikit terkendala oleh terlambatnya pengiriman lembar jawaban komputer (LJK). Hal itu disebabkan jarak sekolah dengan Kantor Dinas Pendidikan relatif jauh. Menurut Dangisa, Kepala Bidang Program Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Selasa, sebenarnya tidak ada masalah yang berarti dalam pengiriman kembali LJK hasil UN dari masing-masing sekolah ke kantor dinas.
LJK terlebih dahulu dikumpulkan di masing-masing subrayon, kemudian dibawa ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, dan selanjutnya dikirim ke Dinas Pendidikan Jawa Barat pukul 14.30. Hingga pukul 14.00 belum ada LJK yang tiba dari lima subrayon SMA. Sesuai jadwal, LJK sudah harus masuk ke Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon pukul 14.00. (ynt/tht)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar